Download chrisye ketika tangan dan kaki berkata




















Beberapa dai menggunakan musik sebagai sarana mereka berdakwah. Dakwah melalui musik juga dilakukan oleh banyak musisi itu sendiri. Salah satunya yaitu Almarhum Chrisye. Adalah seorang legenda di musik Indonesia, begitu banyak karya ciptaannya yang mejadi populer dan dikenang masyarakat, tak hanya itu, beberapa lagunya juga memiliki pesan.

Lirik-liriknya yang dalam, tidak hanya enak untuk dinyanyikan, namun juga ia jadikan sebagai media penyampaian pesan dakwah dengan cara menyusupkan pesan tersebut kepada para pendengarnya, dengan begitu pendengar yang hafal lirik lagunya maka dengan sendirinya akan tahu pesan yang terkandung didalamnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan dakwah yang terdapat dalam lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata Karya Chrisye.

Yang mencakup pesan akidah, akhlak, dan syariah. Dan mengetahui pesan dakwah apa yang paling dominan didalam lagu ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis isi, yaitu merupakan suatu langkah yang ditempuh untuk memperoleh keterangan dari isi komunikasi yang disampaikan oleh objek penelitian. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar mencekam dan menggetarkan.

Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi.

Menangis lagi. Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi.

Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri! Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman.

Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai.

Dan tidak ada "take" ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi. Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari! Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan.

Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi. Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya.

Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main.



0コメント

  • 1000 / 1000